Sabtu, 19 April 2014

Psikologi Kesehatan

Pengertian Psikologi 
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia. [1] Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. (Wikipedia)
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.

Psikologi Kesehatan


Pembengkakan kelenjar tiroid karena emosi terpendam? Sakit maag karena stres? Sakit kepala karena baru saja putus cinta? Imun tubuh turun karena kesedihan mendalam akibat baru saja bercerai? Kejadian tersebut sering kali ditemui. Itulah hubungan antara kesehatan fisik dan kesehatan mental yang sering dibahas dalam psikologi kesehatan

Pengantar Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan sering dikaitkan dengan pengobatan keperilakuan manusia atau bisa juga disebut dengan behavioral medicine. Pengobatan medis dalam psikologi kesehatan ini memberikan kesan dari luar psikologi. Artinya, psikologi ini lebih mementingkan pendalaman dari diri manusia, baik secara fisik maupun secara emosional. Pendapat tersebut memang lebih masuk akal, tetapi perlu juga diketahui bahwa poko pembahasan mengenai psikologi kesehatan ini memiliki keterkaitan dengan sisi fisik atau dunia kedokteran. Sejak tahun 1978, psikologi kesehatan telah diakui sebagai salah satu  bidang dalam psikologi klinis. Yang menjadi permasalahan dalam psikologi kesehatan ini adalah terdapatnya berbagai gangguan kesehatan fisik yang ternyata disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan dan perilaku umum dari setiap individu.
Pada umumnya, gangguan kesehatan fisik ini disebabkn oleh kebiasaan-kebiasaan atau perilaku yang salah dari banyak orang ketika melakukan kegiatan sebagai pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Untuk sebagian, terdapat empat bidang kehidupan yang bisa mempengaruhi psikologi kesehatan manusia ini yang dikenal dengan istilah 4f, yaitu food atau makanan, fashion atau pakaian fun  atau kesenangan dan rekreasi, fund yang artinya pencarian uang alias bekerja.
Dari penjelasan di atas, tentu dapat tergambar jelas, bahwa psikologi kesehatan ini memang memiliki dua sisi yang menjadi pembatasnya, yaitu sisi medis dan sisi psikologi yang dapat membantu mengobati  masalah-masalah kesehatan yang biasa dialami oleh individu di dunia ini.
Psikologi kesehatan sendiri merupakan bagian dari psikologi klinis,  yang memfokuskan dirinya pada kajian dan fungsi individu terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Kajian dalam psikologi kesehatan ini juga mencakup penyebab dan faktor-faktir yang terkait dengan permasalahan  kesehatan individu.
Psikologi kesehatan menurut Matarazzo (1980, dalam Ogden: 1996) adalah suatu agregat dari specific educational, kontribusi scientific professional, dan disiplin psikologi untuk mengembangkan atau memelihara kesehatan. Dalam hal ini, penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengan kesehatan pun termasuk ke dalam psikologi kesehatan tersebut.

Tujuan dan Manfaat Psikologi Kesehatan
Dalam psikologi kesehatan, tidak hanya dasar dan pengantar saja yang menjadi tolak ukur dilakukannnya kegiatan medis tersebut, psikologi kesehatan juga memiliki tujuan yang menjadi sebuah pencapaian keberhasilan dari kegiatan kesehatan tersebut. Psikologi kesehatan sebagai pengetahuan social-psychological dapat digunakan untuk mengubah pola health behaviour atau perilaku kesehatan dan mengurangi pengaruh dari psychosocial stress. Secara lebih operasioanl, psikologi kesehatan dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, di antaranya sebagai berikut;
·         Mengevaluasi tingkah laku dalam etiologi penyakit
·         Memprediksi tingkah laku tidak sehat
·         Memahami peran spikologi dalam riwayat penyakit
·         Mengevaluasi peran psikologi dalam terapi pengobatan
·         Selain itu, teori-teori psikologi juga dapat dimanfaatkan dalam mempromosikan perilaku sehat dan mencegah sakit atau munculnya penyakit; dalam skala individu maupun yang lebih luas, seperti kelompok, komunitas, maupun masyarakat.
Pemanfaatan psikologi kesehatan di atas merupakan manfaat dan tujuan yang dicapai oleh psikologi kesehatan yang pada dasarnya menrapkan hidup sehat baik itu dari fisik maupun dari psikologi individu sendiri.
Tingkah laku yang Berkaitan dengan Kesehatan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam psikologi kesehatan terdapat beberapa faktor dan penyebab adanya gangguan kesehatan pada setiap individu. Faktor dan penyebab terjadinya gangguan kesehatan adalah kebiasaan dan perilaku individu itu sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perilaku individu yang menjadi penyebab adanya gangguan kesehatan adalah 4F, yaitu food, fashion, fun, dan fund.
Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan, seperti merokok, memakan makanan yang berlemak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan lain sebagainya. atau bisa juga hal tersebut diimbangi dengan perilaku yang menunjang kesehatan, seperti mengikuti pemeriksaan kesehatan dan mengikuti kegiatan olahraga secara rutin.Untuk membantu mengurangi resiko terjadinya gangguan kesehatan pada setiap individu, ada 7 hal praktis yang dapat menunjang kesehatan, di antaranya;
  • Tidur selama 7 hingga 8 jam per hari
  • Mengusahakan sarapan setiap pagi
  • Tidak mengkonsumsi makanan kecil diantara jam makan besar
  • Berat badan tidak melampaui batas normal
  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi alkohol tidak berlebihan
  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Hal-hal tersebut dapat menunjang kesehatan tetap bugar dan terhindar dari penyebab penyakit datang pada tubuh. Penyebab-penyebab penyakit ini bisa berupa Bio yang terdiri atas virus, bakteri, atau luka. Atau bisa disebabkan oleh Psiko yang bisa disebabkan oleh perilaku tidak sehat, kepercayaan, stres, atau kesakitan. Dan bisa juga disebabkan oleh faktor sosial, seperti status sosial, etnis, atau pekerjaan Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa indivisu tidak dipandang semata-mata sebagai korban penyakit, tetapi juga bertanggungjawab terhadap kondisi tubuhnya sendiri.

Peran Psikologi kesehatan
Pertanyaan seorang dokter yang menanyakan kondisi fisik pasiennya adalah hal biasa. Hal yang  luar biasa bila sang dokter juga menanyakan kondisi psikologis sang pasien dan kaitan kondisi psikologis tersebut dengan perkembangan kesehatan fisik pasien. Misalnya, seorang pasien sirosis (penyakit Hati) harus sangat pandai mengelola stres. Kalau tidak, maka penyakitnya akan semakin parah. Dokter harus memberitahukan kondisi ini agar pasien tidak hanya fokus pada penyakit fisiknya tapi lebih konsentrasi pada kesehatan mental dan pikiran. Tanpa pengetahuan ilmu Psikologi, seorang paramedis, baik dokter maupun perawat, tidak akan mampu memberikan pelayanan yang maksimal. Kesembuhan tidaklah terlepas begitu saja dari kondisi psikologis pasiennya. Sangat sering ditemui seorang pasien yang dikira tidak akan selamat, tapi mampu bertahan karena cinta dari orang yang paling dikasihinya.
Selintas tak ada hubungannya. Tapi, dari penelitian dibuktikan bahwa perasaan bahagia dapat meningkatkan imun tubuh. Jadi, orang yang bersyukur dan selalu berusaha untuk merasa bahagia adalah orang-orang yang lebih sehat secara mental dan fisik.

Wisata Kesehatan
Keyakinan bahwa kesembuhan dapat diraih lebih cepat ketika pasien bahagia telah membuat beberapa rumah sakit merombak total bangunan dan merubah gaya penanganan pasien. Penerapan ilmu Psikologi benar-benar dilakukan. Rumah sakit dibuat berstandar hotel dengan taman-taman indah dan suasana yang sangat menyenangkan. Rumah sakit bukan lagi tempat yang menyeramkan. Rumah sakit bahkan sudah seperti mal. Anak-anak pasien pun bisa dengan santai dan nyaman bermain di tempat bermain yang penuh dengan peralatan mainan yang tidak kurang canggihnya. Singapura adalah negara yang dengan serius mengelola wisata kesehatan ini. Berbagai promosi rumah sakit Singapura yang super canggih baik dalam peralatan, tenaga dokter dan perawat maupun suasana rumah sakit, telah banyak menarik minat orang-orang berbondong-bondong memeriksakan kesehatannya ke negeri raja dalam pelayanan ini. Malaysia juga sudah mulai bergerak. Bagaimana dengan Indoenesia? Beberapa rumah sakit kecil dan sedang dengan mengusung citra bertaraf internasional sudah mulai meniru gaya penjualan jasa model rumah sakit Singapura tersebut.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi

1 komentar: